Pandemi belum juga berhenti. Kurva pandemi belum melandai. Tiba-tiba memerintah berencana memulai kehidupan baru, new normal. Mal-mal dan industri segera beroperasi, termasuk transportasi.
Sementara di negara lain yg telah mempraktekkan hal yg sama kini kelabakan karena Covid-19 muncul kembali. Kebijakan new normal ditarik lagi.
Mengapa pemerintah ngotot menerapkan new normal sementara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 justru meminta masyarakat utk berada di rumah?
Apa dampak kebijakan new normal ini? Benarkah ini hanya utk kepentingan para kapitalis dan abai terhadap jiwa rakyat?
Ikuti Liqa' Syawal Tokoh : New Normal di Tengah Pandemi Covid-19 Untuk Kepentingan Siapa?
Sabtu, 6 juni 2020
Pukul 20.00-22.00 WIB
Bersama
🔲Prof. Suteki
🔲Ust Dwi Condro Triono, Ph.D
🔲KH. M. Ainul Yaqin
Post a Comment